Ketika saat-saat rasa sedih ini datang, aku bnyak mengadu pada-Nya dalam sholat di sepertiga malam.
Ku tumpahkan seluruh beban dan air mata, sebab hanya Dia sebaik baik pendengar dari apa yg kujalani.
Aku pun bnyak belajar, bahwa akulah satu satunya yg mampu membuat keputusan untuk hidupQ, atas pertolongannya.
Bahwa sebenarnya akulah yang paling mengerti apa yg kubutuhkan, apa yg kurasakan, apa yg harus kulakukan. Bahkan keluarga sekalipun, tdk dapat sepenuhnya mengerti perasaanQ.
Akan ada masanya mereka merasa jenuh mendengar keluh kesahQ, sementara masih begitu bnyak yang ingin kukeluhkan, seolah olah tidak ada habisnya.
Dari situ aku mngerti bahwa diriku yg bisa mngendalikan perasaanQ dngn cara sabar dan tawakkal, karena Dia sebaik baik tempat mengadu.
Oleh : A. Mufidah Tunnisa, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unismuh Makassar
IPPMATIRTA Sukses Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Desa Tirongkotua
Dapatkan informasi terupdate dari kami!
Berdikari C, Jln. Ahmad Yani, Bulukumba
62 853-4365-2494 / 62 853-4043-4280
official@pintuperadaban.com
© Pintu Perdaban.Com. All Rights Reserved. Design by HTML Codex