Teologi 27 Mei 2022

Memaknai Humanisme Dalam Konteks Kemuhammadiyahan

Dewasa ini, kita mengenal humanisme sebagai satu paham penyelamat bagi kemanusiaan hampir semua komunitas yang ada ditengah-tengah masyarakat memiliki kandungan ideologi dengan memuat perhatian khusus pada gerakan humanisasi. Namun komunitas-komunitas modern tersebut hanya menikmati monopoli tafsir dalam versi komunitas mereka sendiri di masa modern sampai kontemporer saat ini. sedikit menoleh ke belakang, sejak dini dalam sejarah peradaban bangsa romawi dan yunani kuno yang konon bangsa-bangsa tersebut lebih luhur dalam menampilkan keyakinan-keyakinan seperti adanya kemanusiaan universal yang menjadi cikal bakal berkembangnya humanisme di zaman pertengahan, dan dikontruksi lebih kritis oleh para pemikir-pemikir modern pada abad 14 sampai 16 dan mencapai puncaknya pada abad ke 18. 

 

di khazanah lain, bukan hanya peradaban barat yang berhasil merumuskan ide dan praktik humanisasi, salah satunya adalah munculnya sosok raksasa menurut umat islam yaitu nabi muhammad SAW. genre pemikiran dan gerakan kemanusiaan yang didasarkan pada kandungan “welas asih” yang termaktub pada Al-Qur’an dengan tujuan menyempurnakan nilai hidup melalui jalan memanusiakan manusia. Seperti konteks humanisasi yang di lancarkan oleh nabi muhammad disaat islam masih cukup belia, semenjak mendapat perintah dari allah SWT untuk memusatkan dakwah di makkah dan madinah sebagai pusat laboratorium inovasi politik dan ekspansi.

Nabi muhammad SAW sebelum mendakwahkan al-islam sebagai agama penyempurna, ada banyak kalangan yang  memunculkan pertanyaan seperti apakah nabi muhammad langsung menusuk masyarakat makkah saat itu dengan perintah “kalian harus berislam agar selamat”? Ataukah mereka langsung “diperangi agar mereka terpaksa sadar untuk masuk islam”? Tentu tidak, yang dilancarkan pertama kali adalah menunjukan nilai humanis dengan penuh “welas asih”, dengan membimbing dengan penuh kelembutan dibanding mengajak melalui kekerasan.

disamping utusan Allah, rasulullah juga dikenal sebagai nabi yang punya inovasi politik yang terarah, itu mendapat pengakuan dari bernard shaw seorang sastrawan dari inggris yang cukup terkemuka, dia mengatakan, seandainya sosok nabi muhammad yang hidup dimasa modern sekarang, saya yakin tidak akan ada yang namanya huru hara, seperti perang dan marginalisasi manusia dari manusia yang lain. 

Digenerasi selanjutnya, gerakan kemanusiaan semakin merebak  diparuh awal abad 20 yang ditandai dengan terbukanya corong baru dalam balutan pembaruan yang bercorak modern, Menoleh pada pengalaman sejarah seperti tampilnya muhammadiyah diatas panggung sejarah dengan tokoh pengasasnya KH. Ahmad dahlan. kemunculannya cukup fenomenal dan dihiasi dengan sejarah perjalanan yang cukup konfrontatif. bukan main, lawannya adalah status quo yang cukup menyeramkan. ibaratnya penyakit, muhammadiyah mendapat tugas untuk menyembuhkan penyakit yang kronisnya kelewatan seperti kolapsnya nilai keagamaan, dan kemunduran dalam bidang pendidikan. Tidak berhenti sampai disitu, setelah mengetahui biang penyakitnya KH. Ahmad dahlan lanjut dengan memusatkan riset teologisnya pada Qs. Al-maun, menurutnya surah tersebut memiliki spirit kemanusiaan yang mesti dibumikan seperti ketaatan sosial, pelayanan kesehatan dan pentingnya pendidikan sebagai jalan terang. Dari terjemahan tersebut KH. Ahmad dahlan menjadikan itu sebagai bagian dari misi utama semenjak berdirinya muhammadiyah, dan berikrar untuk terus mengabdi pada otoritas kemanusiaan.

 

Sebagai masyarakat yang hidup di masa modern, kiranya perlu untuk kita berterima kasih atas prestasi-prestasi leluhur yang sukses mengantarkan nilai-nilai universal dan sudah tentu humanisme termasuk didalamnya, tidak peduli itu dari keturunan barat apatahlagi berasal dari studi ilmuan muslim namun yang lebih penting adalah itu terarah untuk kemanusiaan.

 

Dirilis dari penyampaian kakanda irfan s.pd. m.pd dalam diskusi rutin Santri Ahmad Dahlan (S.A.D) institute yang bertema “memaknai humanisme dalam konteks kemuhammadiyahan” 

Agus Salim
361 62

Advertisement

Iklan Banner
Iklan Banner

Latest News

Pendidikan 22 Januari 2025
YPA Handayani Bulukumba Makin Eksis dan Konsisten Lahirkan Alumni Berkompeten sejak 1980-an

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yayasan Pendidikan Alifuddin (YPA) Handayani Bulukumba semakin eksis dari tahun ke tahun. Lembaga pendidikan ini telah banyak melahirkan alumni yang berkompeten di bidang Pendidikan Bahasa Inggris, Ilmu Komputer, dan Akuntansi. Hingga kini, lembaga tersebut telah meluluskan puluhan ribu alumni sejak tahun 1980-an, yang tersebar bekerja di berbagai instansi pemerintahan maupun swasta, baik di Kabupaten Bulukumba maupun di luar kabupaten.

Ofiicial Pintu Peradaban
121
Get In Touch

Berdikari C, Jln. Ahmad Yani, Bulukumba

62 853-4365-2494 / 62 853-4043-4280

official@pintuperadaban.com

Follow Us

© Pintu Perdaban.Com. All Rights Reserved. Design by HTML Codex