Filsafat 25 Desember 2022

Pikiran Dan Pengetahuan Yang Benar

Bagaimana sih caranya agar manusia dapat berfikir denga bnar? Walaupun manusia dianugrahi akal pikiran, tapi tidak menjamin pemikirannya benar bukan?

Orang yang pertama kali secara sadar mempertanyakan sejauh mana kebenaran pikiran manusia adalah socrates. Ia menguji dan mempertanyakan apa yang diyakini sebagai kebenaran oleh tiap-tiap orang. Dengan jalan dialog socrates membongkar kesalahan-kesalahan dari hasil pemikiran mereka. Tapi ironisnya ia sendiri tidak memeberikan kesimpulan mana yang benar. Malah mengatakan, “hanya satu yang aku tahu, bahwa aku tidak tahu”.

Arisrtoteles mencoba memecahkan masalah tersebut dengan menawarkan sistem berfikir menurut hukum dan kaidah tertentu yang bila diikuti akan sampai pada pengetahuan yang benar. Sistem ini diyakini bersifat objektif dan dapt menjadi pegangang siapa saja. Inilah sistem logika yang ia harapkan dapat membuat pikiran bekerja dengan  teratur dan terarah menuju kesimpulan yang benar.

Pintu pengetahuan 
Menurut Aristoteles, manusia mulai berfilsafat karena heran, takjub atau kagum, mereka bertanya-tanya tentang hal-hal aneh tepat didepan mereka, dan kemudian maju sedikit demi sedikit lalu menemukan hal-hal besar yang membingunkan. Manusia berfilsafat karena mereka menemukan aspek pengalaman mereka yang membingungkan. Ada teka-teki, kebingungan, aporiai, yang mereka hadapi dalam berfikir tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya, sehingga mendorong manusia untuk berfilsafat. Ketika merasa takjub manusia berfilsafat.

Tanpa rasa kagum, penasaran, dan ketakjuban, tiadalah hasrat untuk berfilsafat. Jika kita mersa semuanya tampak biasa, wajar dan berjalan seperti adanya, tidak adalah minat untuk bertanya dan merenungkan yang ada. Dengan rasa takjub, penasaran, dan bertanya-tanya kitapun menggunakan akal pikiran yang menjadi keistimewaan kita, mengaktualisasikan potensi sebagai makhluk yang berfikir. Tentu ada kesulitan yang kita hadapi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai dunia  dan alam semesta ini.

Tidak ada jaminan kebenaran untuk setiap upaya kita memahami dan menjawab pertanya-pertanyaan itu. Tapi akal pikiran yang teratur dapat membantu untuk sampai pada kesimpulan yang benar. Pancaindra pun menjadi sumber informasi yang sangat penting untuk menyelidiki fenomena dan fakta serta merupakan unsur utama bagi akal pikiran untuk menarik kesimpulan. Jadi pada dasarnya pintu pengetahuan adalah pengindraan lalu disusun, ditafsirkan, dan dimaknai oleh akal pikiran dengan sarana logika.

Fastabiqul Khoirot
Oleh: IMMawati indah 

Official Pintu Peradaban
279 100

Advertisement

Iklan Banner
Iklan Banner

Latest News

News 04 Mei 2025
LMND Sultra Kritik Rencana Kemensos Bangun Sekolah Rakyat: Dinilai Langgar Tupoksi dan UUD 1945

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sulawesi Tenggara (EW-LMND Sultra) menyoroti rencana Kementrian Sosial (Kemensos) membentuk sekolah rakyat bagi anak-anak keluarga miskin. Sekretaris wilayah LMND Sulawesi tenggara, La Ode Muhammad Ismail menilai, Sekelas Mentri Sosial mestinya tau dan sadar bahwa, Sekolah Rakyat yang akan di kelola di bawah naungan kemensos masuk dalam wilayah kerja Kemendikdasmen.

Official Pintu Peradaban
205
Get In Touch

Berdikari C, Jln. Ahmad Yani, Bulukumba

62 853-4365-2494 / 62 853-4043-4280

official@pintuperadaban.com

Follow Us

© Pintu Perdaban.Com. All Rights Reserved. Design by HTML Codex